Selasa, 12 Juli 2011

Suatu Kisah "Cinta Sejati"

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar pukul 09:30 seorg pria berusia 70-an datang utk mmbuka jahitan pd luka di ibu-jarinya. Saya mnyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar² melirik ke jam tangannya. Saya merasa kasihan,Jjdi ketika sedang luang saya sempatkan utk memeriksa lukanya, & nampaknya cukup baik & kering tinggal mmbuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yg tidak tll sulit, shg atas persetujuan dokter, saya putuskan utk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak trburu². Lelaki tua itu mnjwb tidak, dia hendak ke rmh jompo utk makan siang bersama istrinya, spt yg dilakukannya sehari². Dia menceritakan bhw istrinya sudah dirawat di sana sejak bbrp wkt & istrinya mngidap penyakit ALZHEIMER

Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mngenalinya sejak 5 tahun terakhir.

Saya sangat terkejut & berkata “ Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?”

Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya & berkata “Dia memang tidak mngenali saya, tetapi saya masih mngenali dia, kan?”

Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi. Cinta kasih seperti itulah yg saya mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya, tidak hanya bersifat fisik atau romantis saja

Cinta sejati » menerima apa adanya:
* yg terjadi saat ini
* yg sudah terjadi
* yg akan terjadi
* yg tidak akan pernah terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar