Jumat, 09 Desember 2011

Raisa - Apalah (Arti Menunggu)

telah lama aku bertahan
demi cinta wujudkan sebuah harapan
namun ku rasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang

*sekarang aku tersadar
cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
apalah arti aku menunggu
bila kamu tak cinta lagi

namun ku rasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang
back to*

dahulu kaulah segalanya
dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku
namun sekarang aku mengerti
tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang semu
back to*

Senin, 22 Agustus 2011

Indahnya Kasih Tuhan

Kita tidak akan tahu arti SABAR...
kalau kita tidak bertemu dengan orang yang menJENGKELkan

Kita tidak akan tahu arti KASIH...
kalau kita tidak bertemu dengan orang yang meLUKAI HATI

Kita tidak akan tahu arti SUKACITA...
kalau kita tidak pernah meNANGIS

Kita tidak akan tahu arti BERHARAP...
kalau kita tidak pernah GAGAL

Kita akan tahu indahnya KASIH TUHAN
lewat semua perjalanan hidup kita


(disadur dari pesan seorang teman)

Kamis, 11 Agustus 2011

Tempat Sampah Yang Baik

Hidup ini penuh liku-liku, bisa susah bisa berjaya, kadang sedih kadang bahagia. Menghadapi masalah kehidupan dengan silih berganti. Sering menjadi tempat curahan kegelisahan orang lain. Mendengarkan banyak kisah orang-orang terdekat, curhatan teman-teman, kakak ataupun keluh kesah sorang ibu. Ada banyak perasaan, berempati saat mendengar kisah mereka, kadang saya ikut bahagia mendengar kisah seorang teman yang jatuh cinta, kadang ikut bersedih kalah mendengar cerita sedihnya seperti bertengkar atau dikecewakan kekasih ataupun masalah pekerjaan dikantor. Kadang ikut marah saat tahu orang terdekat disakiti orang lain. Mendengar curahan hati seorang ibu tercinta akan keluh kesah kehidupan, lalu keadaannya menjadi seperti saya seorang guru yang sedang berbicara kepada murid yang disayangi untuk memberi masukan yang baik untuknya. Saya senang bisa menjadi pendamping orang-orang terdekat untuk ada disaat suka ataupun duka. Menjadi tempat pelampiasaan kebahagiaan ataupun kesedihan untuk menjadi “the shoulder to cry on” menjadi “tempat sampah” pembuangan uneg-uneg, sebuah istilah yang kadang membuat saya tertawa ketika saya ungkapkan itu pada teman-teman saya dan mereka bisa tertawa lepas dari kesedihan sejenak saat masalah melanda. Membantu memberi semangat membuat mereka kembali tersenyum saat terpuruk, dan saya bangga, saya senang untuk bisa menjadi tempat sampah itu.

Dunia tak selebar daun kelor, sebuah pepatah yang juga sering saya ungkapkan untuk mereka yang patah hati karena cinta yang sebenarnya saya pun tak tahu selebar apa daun kelor itu. Saya seperti menjadi dokter cinta untuk mereka yang punya masalah cinta, dan saya seperti seorang penasetan masalah rumah tangga saat dihadapkan ketika ibuku tercinta bercerita mengenai kekesalannya karena sikap ayah saya, padahal saya sendiri belum menikah. Saya bukanlah seorang psikiater ataupun ahli psikologi yang bisa membaca karakter orang, tetapi saat saya menghadapi orang-orang terdekat membutuhkan saya untuk menjadi penasehatan tiba-tiba saya bisa menjadi seseorang yang mendadak seperti sorang ahli psikologi menjadi orang objektif untuk memberi masukan, tapi biasanya untuk teman wanita saya tahu karena saya juga wanita, mereka itu butuh tim untuk pendukung bukan tim penasehat, baru setelah kemarahan mereka mulai sirna saya coba untuk menjadi “mendadak jadi penasehat” dan biasanya jurus itu ampuh untuk membantu masalah mereka.

Menjadi orang yang objektif untuk masalah orang lain mungkin bisa menjadi mudah, tapi berbeda halnya jika saya dihadapkan pada masalah pribadi, susah untuk menjadi penasehat dan menjadi bijak untuk diri sendiri. Ketika marah saya juga bukan tipe orang yang suka menebar kemarahan lewat bentakan dan kata-kata makian, saya cenderung menumpahkan kemarahan dengan menangis, saya pernah bertemu seseorang yang pernah saya cintai ketika saya dibuatnya bersedih tapi saya juga dilarang untuk menangis karena dia tidak suka melihat perempuan menangis, itu ujarnya, saya bingung kenapa ada orang seperti itu? egois untuk mementingkan kepuasan dirinya, dia tidak suka melihat orang lain menangis memaksakan orang lain untuk terus merasakan kepedihan, karena menangis adalah bentuk curahan emosi yang lazimnya dilakukan seorang perempuan untuk mengurangi rasa sakitnya, dan yang membuat saya tambah sakit adalah orang seperti itu adalah orang yang saya cinta. Saya juga pernah mendengar curhatan yang membuat saya merasa seperti tikaman pisau dihati saya, curhatan dari seorang laki-laki yang saya cinta ternyata masih mencintai wanita lain yang pernah menyakitinya, dan dia menyesal karena wanita tersebut akan menikah dengan orang lain, mengapa dia tidak membuka mata akan cinta tulus dihadapannya, mungkin dia tidak pernah tahu sedalam apa saya mencintainya dan sedalam apa juga dia telah menyakiti hati saya, saat itu segala rasa bercampur, tidak bisa menjadi tempat sampah yang baik untuknya dan tidak bisa menjadi tempat sampah yang baik untuk diri saya sendiri. Karena disatu sisi dia butuh tempat sampah itu dan dilain sisi disaat yang bersamaan pun saya juga butuh tempat sampah itu. Ya itulah bagian dari kehidupan, mungkin saya pun pernah egois dan mungkin ini teguran dari Tuhan pada saya untuk bisa memperbaiki diri dengan bersabar. Ketika demikian saya pun mencari orang-orang terdekat dan posisinya berubah, sayalah yang mencari tempat sampah untuk curahan hati saya, tempat sampah kesayangan, tempat sampah penghilang duka, tempat sampah berbagi suka.

Saya menyadari hidup ini seperti roda perputar, pada saat kita diuji dengan kesesedih ingatlah tidak ada kesedihan yang terus menurus, pada saat kita diuji dengan kebahagiaan jangan terlena karena mungkin esok kita bisa bersedih. Bersabar akan kesedihan dan bersyukur akan kebahagiaan. Tuhan tidak pernah memberi cobaan diluar kemampuan umatnya. Hidup di dunia semata menjadi bekal kehidupan kekal nanti di alam yang berbeda. Hargai orang-orang terdekat, terus belajar menjadi pribadi yang baik, manjadi pendengar yang baik sebagai “tempat sampah” yang baik, menjadi umat Tuhan yang baik dan semakin baik.

Salam hangat,
Aulia Ningrum


Salahkah

Aku...
Aku pernah mencintai, tapi aku disakiti
Aku pernah merindukan, tapi aku diabaikan
Aku pernah menyayangi, tapi disiasiakan
Aku pernah bersedih, tapi dilarang untuk menangis

Aku...
Aku mungkin banyak kekurangan
Aku memang tak secantik cleopatra
Tak setenar Madonna, dan
tak sepintar Sri Mulyani yang bisa memimpin Bank Dunia

Tapi aku...
aku punya hati yang tulus mencintai

Mengapa Cinta dengan derita ?
Mungkin aku salah... salah jatuh cinta

Selasa, 12 Juli 2011

Suatu Kisah "Cinta Sejati"

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar pukul 09:30 seorg pria berusia 70-an datang utk mmbuka jahitan pd luka di ibu-jarinya. Saya mnyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar² melirik ke jam tangannya. Saya merasa kasihan,Jjdi ketika sedang luang saya sempatkan utk memeriksa lukanya, & nampaknya cukup baik & kering tinggal mmbuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yg tidak tll sulit, shg atas persetujuan dokter, saya putuskan utk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak trburu². Lelaki tua itu mnjwb tidak, dia hendak ke rmh jompo utk makan siang bersama istrinya, spt yg dilakukannya sehari². Dia menceritakan bhw istrinya sudah dirawat di sana sejak bbrp wkt & istrinya mngidap penyakit ALZHEIMER

Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mngenalinya sejak 5 tahun terakhir.

Saya sangat terkejut & berkata “ Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?”

Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya & berkata “Dia memang tidak mngenali saya, tetapi saya masih mngenali dia, kan?”

Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi. Cinta kasih seperti itulah yg saya mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya, tidak hanya bersifat fisik atau romantis saja

Cinta sejati » menerima apa adanya:
* yg terjadi saat ini
* yg sudah terjadi
* yg akan terjadi
* yg tidak akan pernah terjadi

Minggu, 10 Juli 2011

Ketika Wanita Menangis

Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya,
melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya.

Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya,
melainkan karena pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air matanya.

Ketika wanita menangis,
itu bukan karena dia ingin terlihat lemah,
melainkan karena dia sudah tidak sanggup berpura-pura kuat.

mengapa wanita menangis?
karena wanita juga seorang manusia yang memiliki perasaan.
mereka tidak pernah menuntut banyak kecuali pengertian.


kadang mereka terlihat manja, banyak maunya, atau mungkin di sebagian mata kaum pria, mereka ini hanyalah makhluk yang menyusahkan.

Tapi ketahuilah, mereka masih tetap berdiri tegar meski kaum pria telah menghantam mereka dengan banyak rasa sakit yang mendera, mereka masih tetap seperti orang yang sama ketika mereka (kaum pria) berusaha pergi dan menghindar lantas datang kembali membawa asa, meski mereka terlihat tidak peduli, meski mereka terlihat mengacuhkan, tapi percayalah jauh dilubuk hati mereka, mereka punya sejuta doa untukmu.

Mereka memang selalu tampak berlebihan dalam mengeksplorasi perasaan, itulah mengapa anak terlahir dari rahim kaum wanita. Karena Tuhan ciptakan ruang luas di bawah hati mereka untuk tempat bernaungnya hasil-hasil cinta. Wanita, dimana Tuhan menakdirkan mereka sebagai makhluk yang akan selalu terlihat lemah diluar tapi kuat didalamnya, maka hargailah keberadaan mereka, sekecil apapun artinya dalam hidup kalian

disadur dari : http://www.facebook.com/Panti.Jomblo.MasBro#!/photo.php?fbid=169923653063902&set=a.169923643063903.43455.169161076473493&type=1&theater

Selasa, 28 Juni 2011

Pasto - Tanya Hati

Tuhan tolonglah
Hapus dia dari hatiku
Kini semua percuma
Tak kan mungkin terjadi
Kisah cinta yang selalu aku banggakan

Kau hempas semua
Masa yang tercipta untukmu
Tanpa pernah melihat
Betapa ku mencoba
Jadi yang terbaik untuk dirimu

Reff:
Oh mengapa tak bisa dirimu
Yang mencintaiku tulus dan apa adanya
Aku memang bukan manusia sempurna
Tapi ku layak dicinta karena ketulusan
Kini biarlah waktu yang jawab semua

Tanya hatiku..

Tanpa pernah melihat
Betapa ku mencoba
Jadi yang terbaik untuk dirimu


lagu ini mencerminkan isi hatiku pada seseorang yang aku cinta
"bila mencintaimu hanya membuat luka, bila mencintaimu adalah salah...
ku mohon pada Tuhan untuk menghapusmu dari hatiku"

Kamis, 24 Maret 2011

Song and Translate (What a wonderful world by Louis Armstrong)

What a Wonderful World
By louis armstrong

I see trees of green, red roses too
I see them bloom for me and you
And I think to myself what a wonderful world.

I see skies of blue and clouds of white
The bright blessed day, the dark sacred night
And I think to myself what a wonderful world.

The colors of the rainbow so pretty in the sky
Are also on the faces of people going by
I see friends shaking hands saying how do you do
They're really saying I love you.

I hear babies crying, I watch them grow
They'll learn much more than I'll never know
And I think to myself what a wonderful world
Yes I think to myself what a wonderful world.


Betapa dunia indah

Aku melihat pepohonan hijau, mawar merah juga
Aku melihat mereka mekar untuk aku dan kamu
Dan aku berpikir sendiri betapa dunia indah.

Aku melihat langit biru dan awan putih
Memberkati hari cerah, malam suci gelap
Dan saya berpikir sendiri betapa dunia indah.

Warna-warna pelangi begitu cantik di langit
Apakah juga pada wajah orang-orang lewat
aku melihat teman-teman berjabat tangan mengatakan bagaimana kabarmu
Mereka benar-benar mengatakan aku mencintaimu.

Aku mendengar bayi menangis, aku menyaksikan mereka tumbuh
Mereka akan belajar jauh lebih banyak dari yang aku tidak pernah tahu
Dan aku berpikir sendiri betapa dunia indah
Ya, aku berpikir sendiri betapa dunia indah.

Rabu, 23 Maret 2011

The Jakarta Post News

Top business group meets to set course of economy
Mustaqim Adamrah, The Jakarta Post, Jakarta Mon, 12/22/2008 11:07 AM Headlines

The nation's most powerful business lobby group, the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin), used its national meeting on Sunday to set out recommendations for the government's economic program in 2009.
While there is no serious indication yet that Kadin's support for the government is waning, President Susilo Bambang Yudhoyono is unlikely to take any suggestions from the group lightly, especially ahead of next year's election.
Kadin, perceived by many as the "Kadin Party", played a crucial role in supporting Yudhoyono in the 2004 presidential election after the incumbent president Megawati Soekarnoputri was deemed "unfriendly" to the group.
During the meeting, attended by Yudhoyono and top economic ministers, Kadin chairman Mohamad Suleman Hidayat set out nine recommendations for the government for next year, designed particularly to limit the impact of the global economic downturn.
Among the recommendations are tax cuts, acceleration in the construction of infrastructure and aggressive fiscal expansion.
"There are a lot of things the government should work at next year. Protection for domestic businesses is necessary to cope with the global economic slowdown," said Hidayat, who will extend his term as Kadin chairman for another four years.
But it was not all one-sided, with Acting Coordinating Minister for the Economy Sri Mulyani Indrawati scolding her critics in Kadin, saying the lobby group asked too much from the government.
"Kadin should not complain all the time. They will miss some opportunities. In all this time, Kadin has said too much but listened too little," Mulyani said in her characteristically light tone.
"Sometimes what Kadin is asking is a bit confusing. They are requesting facilities similar to those of advanced economies which are currently being hit hard by the crisis. They should not worry so much."
During the meeting, the government pledged to expedite numerous infrastructure projects next year to help maintain economic growth and avoid massive unemployment.
According to Mulyani, the central government will finish channeling Rp 24 trillion (US$2.2 billion) in infrastructure funds to the regions to help maintain their growth.
The government also plans to spend a total of Rp 72 trillion on numerous infrastructure-related projects to be carried out by the central government.
The sum includes Rp 25.8 trillion from the Public Works Ministry, Rp 12.6 trillion from the Transportation Ministry, Rp 4.5 trillion from the Energy and Mineral Resources Ministry, Rp 3.5 trillion from the Trade Ministry, Rp 2.8 trillion from the Finance Ministry and Rp 2.2 trillion from the Religious Affairs Ministry.
The Public Works Ministry opened 2009 projects to public tender even before lawmakers had approved its budget.
During the meeting Yudhoyono repeated his call for businesses not to be too quick to dismiss workers as it would increase the country's already high level of unemployment.
"Businesses should not be too hasty to decide to lay off their workers before consulting with the central government, or with regional administrations," he said.
There are officially around 9.3 million unemployed people in Indonesia. As the country has no social security policy, the jobless figure could actually be as high as 40 million.

Economics terminology

Commerce : perniagaan / perdagangan
Industry : industri
economic ministers : kementrian ekonomi
economic downturn : naik turunnya perekonomian
tax cut : Potongan pajak
fiscal expansion : perluasan fiscal / pajak
domestic businesses : bisnis domestic
advanced economies : ekonomi lanjutan
infrastructure : infrastruktur
Finance Ministry : mentri keuangan

Kamis, 24 Februari 2011

Passive Voice

For example sentences:

1. I write this letter for you (Active)
This letter be written for you (Passive)

2. I take that book (Active)
That book is taken by me (Passive)

3. I help my father (Active)
My Father is helped by me (Passive)

4. He borrows the book every Sunday (Active)
The book is borrowed by him every Sunday (Passive)

5. Mery’s father promised her a prize (Active)
Mery was promised a prize by her father (Passive)

6. Anna is writing the letters (Active)
The letters are being written by Anna (Pasive)

7. Miss Lia is teaching the students (Active)
The students are being taught by Miss Lia (Pasive)

8. I was doing the homework when I came (Active)
The homework was being done by him when I came (Passive)

9. My Father was painting the wall (Active)
The wall was being painting by my father (Passive)

10. Somebody has dropped a wallet on the road (Active)
A wallet has been dropped by somebody on the road (Passive)

Modal Auxiliary verbs

For example sentences:

1. Anna can swim
2. I should study hard
3. You must know your obligation
4. It would be better to study English
5. Adi could have gone to school
6. Sari should have finished her homework
7. He could have angry with me
8. I can write well
9. I will be right here waiting for you
10. I will always love you

Question Tags

For example sentences:

1. He is a lazy boy, isn’t he?
2. The book is hers, isn’t it?
3. It is black, isn’t it?
4. She is not your sister, is she?
5. He didn’t come to the meeting, did he?
6. The key is in the car, isn’t it?
7. Lia didn’t give the money, did she?
8. She is too young for your wife, isn’t she?
9. They were in their office yesterday, weren’t they?
10. You are a student, aren’t you?

Simple Past Tense

For example sentences:

1. I went to USA last week
2. She studied English last month
3. They bought a new house two months ago
4. You called me yesterday
5. I went to school yesterday
6. I didn’t go to Jakarta last week
7. She didn’t study English last year
8. When did they buy a new house?
9. Why did you call me yesterday?
10. I know what you did last summer

Present Perfect Tense

For example sentences:

1. I have written English lesson for 30 minutes
2. You have read my lesson since 2 PM
3. I have cleaned the floor
4. He has drunk milk
5. You have just broken the glass
6. She has not gone
7. I have gone for one hour
8. He has come from Jakarta
9. Have you done your homework?
10. Have you ever seen the rainbow?